INOVASI DAN KREATIFITAS ANAK DIBANGKITKAN MELALUI HARI ANAK NASIONAL
TEMANGGUNG, Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2009 merupakan momentum segenap komponen bangsa, yakni pemerintah, dunia usaha masyarakat, keluarga dan orang tua akan arti pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak, termasuk pemenuhan pelayanan kesejahteraan dan perlindungannya. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena sampai saat ini masih banyak anak yang belum mendapatkan haknya.
Demikian dikemukakan, Bupati Drs. Hasyim Afandi pada acara peringatan hari Anak Nasional tahun 2009 tingkat Kabupaten Temanggung di pendopo pengayoman Sabtu kemarin ( 24/7). Hadir dalam acara tersebut pejabat Muspida, Wakil Bupati dan segenap pejabat terkait serta diikuti perwakilan anak-anak mulai tingkat TK hingga SLTA.
“Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2009 merupakan wadah untuk membangkitkan inovasi dan kreatifitas pada diri anak Indonesia agar kelak menjadi manusia seutuhnya , yaitu berbudi pekerti luhur, unggul, tangguh dan berkarakter serta cinta tanah air yang dapat menjawab tantangan di masa depan“ tandasnya.
Diutarakan, peringatan Hari Anak Nasional juga berbarengan dengan Hari Keluarga Nasional XVI dan Hari Kpendudukan Dunia serta Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia yang kegiatannya mulai tanggal 1 s/d 7 Agustus 2009. Jelaslah ini lanjut dia bahwa pembangunan kependudukan dan pentingnya pemberian ASI eksklusif 6 bulan pertama menjadi perhatian dunia internasional. Hari Kependudukan Dunia tahun ini ujarnya menekankan investasi bagi kaum perempuan terutama bidang kesehatan dan pendidikan, sedangkan pekan ASI sedunia tahun ini dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif 6 bulan pertama dan melanjutkan ASI bersama makanan pendamping ASI.
“Sumbangan dari kaum perempuan yang sehat dan terdidik serta memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama akan sangat besar artinya dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pembentukan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas” katanya.
Menurut bupati terbentuknya keluarga ideal bahagia dan sejahtera terutama bagi masyarakat kurang mampu menjadi hal yang sulit dijangkau jika keluarga tersebut berjumlah besar.Setiap anak yang dilahirkan merupakan beban bagi pencari nafkah dan orang tua yang memiliki banyak anak harus membagi-bagikan hasil mereka yang sedikit. Kondisi yang demikian, ungkapnya tidak memungkinkan untuk membiayai gizi, kesehatan dan pendidikan anak secara memadai.
“Potret keluarga ideal merupakan cermin kekuatan masyarakat, bangsa dan negara yang utuh dan bersatu. Keluarga yang sejahtera menjadikan keluarga damai dalam kehidupan yang saling menghormati, saling menghargai baik sesame anggota keluarga itu sendiri maupun antara keluarga satu dengan yang lain. Dengan demikian dapat melahirkan keluarga dan masyarakat yang berkepribadian dan bermoral tinggi tanpa meninggalkan nilai-nilai social budaya bangsa” tambahnya. (Hms09/Edy Laks)