TEMANGGUNG, Ny. Marhamah warga dusun Ngodoringin Desa Ringinanom Kecamatan Parakan kini memiliki rumah sehat setelah dilakukan pemugaran . Bantuan pemugaran diberikan oleh Siswanto putra desa setempat yang kini sukses menjadi pengusaha.
Rumah hasil pemugaran diserahkan Bupati Drs. Hasyim Afandi kepada Ny Marhamah ditandai penyerahan kunci dilanjutkan pengguntingan pita Rabu Kemarin (4/8) kemarin disaksikan Komandan KODIM 0706 Temanggung Letkol Kav Asep Ridwan pejabat terkait. Seusai pengguntigan pita dilanjutkan dengan membuka pintu rumah dan peninjauan ruangan.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Siswanto atas kepedulian dalam pemugaran rumah. Dengan bantuan pemugaran rumah maka sang pemilik yang termasuk Rumah Tangga Miskin saat ini memiliki rumah layak huni, sehingga hidupnya lebih sejahtera. Dikatakan apa yang sudah dilakuka Siswanto selaras dengan program Pemkab Temanggung dibidang pemugaran rumah sehat. Dikatakan mulai tahun 2010 ini secara bertahap dilakukan pemugaran rumah tidak layak huni yang tersebar disejumlah desa yang Rumah Tangga Miskininya tergolong tinggi. Alokasi anggaran setiap rumah sebesar Rp. 3,5 juta bersumber dari APB II.
“Atas nama Pemkab menyampaikan apresiasiasi yang tinggi atas prakarsa sosial bapak Siswanto yang memberikan bantuan pemugaran rumah. Diharapkan aksi sosial tersebut bisa dilanjutkan dimasa-masa mendatang mengingat masih banyak rumah warga yang belum layak huni sehingga perlu dibantu pemugaran“ ujarnya seraya berharap akan muncul Siswanto-Siswanto lain.
Disela-sela peninjauan rumah, Siswanto mengatakan apa yang dilakukan semata-mata merupakan bentuk kepedulian untuk membantu sesama. Diungkapkan sebelum sukses menjadi pengusaha, hidupnya susah tinggal dirumah sederhana sehingga bisa merasakan pahit getirnya kehidupan. Oleh karena itu setelah kini diberikan rejeki berlebih dari Yang Maha Kuasa, sebagian rejekinya dibagikan kepada duafa dalam bentuk pemugaran rumah. Rumah milik Ny. Marahamah lanjutnya ia pugar dalam waktu 23 hari menghabiskan biaya Rp. 100 juta.
Ny Marhamah menuturkan marasa bahagia dan bersyukur rumahnya yang dulu reot kini telah berubah menjadi rumah sehat. Dikatakan sebelumnya ia tinggal sendirian di rumah papan setelah lama ditinggal suami karena meinggal dunia. Sehari-hari bekerja serabutan sebagai buruh di ladang dengan penghasilan pas-pasan sehingga tidak mampu merehab rumahnya. (Hms10/Edy Laks).