Ketua panitia Laksamana TNI (Purn) Djamhuron P Wibowo dalam sambutannya mengatakan, Temu Kangen Akbar terakhir diselenggarakan pada tahun 2004 di tanah Tingal Tangerang, sehingga jarak waktu sembilan tahun, menurutnya sudah saatnya warga Temanggung di perantauan kembali merajut kebersamaan dengan teman lama, saudara kerabat dan sesama perantau untuk mempererat tali persaudaraan. Menurut Djamhuron, Perantau asal Temanggung yang berada di Jabodetabek dan Bandung berjumlah lebih 15.000 orang dengan beragam profesi. Mulai dari pedagang kaki lima, buruh, pekerja profesional seperti wartawan, pengusaha, PNS, ilmuwan maupun profesi seperti menteri, jendral , dirjen dan lain-lain. Meskipun latar belakang kehidupan bebeda, tetapi persamaanya mereka berasal dari tanah Kelahiran Temanggung dan berangkat merantau mulai dari nol. Dengan adanya acara ini diharapkan akan lebih saling mengenal, terjalin kebersamaan yang erat, duduk sama rendah berdiri sama tinggi dan bisa saling membantu.
Bupati Temanggung Drs. Hasyim Afandi dalam sambutanya menyampaikan terima kasih dan menyambut baik atas inisiatif warga Temanggung diperantauan untuk menyelenggarakan acara ini. Berdirinya beberapa komunitas yang kemudian terwadahi dalam FIKT (Forum Ikatan Kadang Temanggungan), akan membuat persaudaraan, dan kebersamaan semakin erat yang pada akhirnya selain guyub, akan timbul rasa peduli dengan sesama. Tema acara yang diangkat yaitu Wujud Guyub, Cinta dan Bangga Kampung Halaman, menurut bupati mengandung pesan yang dalam agar selaku Bupati, bersama-sama dengan DPRD dan segenap komponen pemerintahan bekerja lebih keras mewujudkan kemajuan Temanggung, agar warga yang berada di perantauan tetap bangga dengan Temanggung. Kemajuan Temanggung menurut Bupati ditunjukkan dengan peringkat keenam Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah dalam Indek Pembangunan Manusia (IPM) , dan lima rangking di atasnya adalah Kodya. Sehingga untuk rangking Kabupaten minus Kodya sama dengan peringkat satu. Meskipun demikian, sisi lain di Temanggung juga menempati urutan ke dua di Jawa Tengah dalam hal penyalahgunaan Narkoba oleh karena itu ditutut kesadaran dan kerja keras yang terus menerus semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dan seluruh anggota masyarakat dalam hal pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Berbagai acara digelar dalam kemasan megah menempati dekorasi dan tata ruang menyerupai ruangan resepsi mewah. Meskipun demikian, masyarakat yang hadir dari berbagai latar belakang pekerjaan. Dari kalangan artis, Titik Puspa juga menyempatkan diri hadir dan membawakan dua buah lagu kenangan. Para perantau yang berprofesi sebagai buruh pabrik, kontraktor, maupun pedagang juga tampak menikmati acara yang digelar dan tidak canggung untuk berbagi cerita tanah kelahirannya. Tidak ketinggalan Pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) yang asli anak Ngadirejo juga hadir berbaur bersama warga yang lain.
“Acara ini membuat kita seperti di rumah sendiri, bisa bertemu kawan-kawan dari tanah kelahiran yang sama”, tutur Alex Hendrawan yang asli Teminabuhan Temanggung II yang kini menekuni profesi dalam bidang musik di Jakarta. Senada dengan Alex, Dhani asal Tlogomulyo yang menekuni pekerjaan kontraktor bangunan juga berharap agar event serupa terus dikembangkan agar warga yang bergabung semakin banyak. “Haru saja, jadi inget rumah“, tuturnya singkat.
Forum Ikatan Kadang Temanggung (FKIT) adalah wadah besar komunitas dan warga Temanggung di perantauan yang didalamnya terdiri atas beberapa komunitas seperti Guru Damang (Guyub Rukun Kadang Temanggungan), Filtra (Forum Silaturahmi Temanggung Utara), Pikatan (Perkumpulan Independen Komunitas Temanggungan), Paten (Paguyuban Temanggung), dan Papat (Paguyuban Perantau Asal Temanggung).
Sebelum acara hiburan yang menyajikan grup band remaja asal Temanggung , terlebih dahulu di adakan Ikrar Kebersamaan dan persaudaraan yang diikuti oleh remaja-remaja perwakilan dari masing-masing komunitas. Ikrar dipimpin oleh ketua FIKT Anif Punto Utomo yang disaksikan segenap hadirin. Di akhir acara, sambil menikmati hidangan khas temanggung seperti sego jagung, empis-empis, dan makanan khas lainnya digelar hiburan orgen tunggal.(Hms13/Isrofi)