POTENSI HASIL 12 TON PER HEKTAR
TEMANGGUNG, Bupati Temanggung Drs. HM Bambang Sukarno melakukan panen perdana jagung super hibrida varietas Bisi 18 di Desa Duren Kecamatan Bejen Selasa (1/3). Panen perdana ditandai dengan pemetikan buah jagung di lahan milik petani bersama Komandan KODIM 0706 Temangung Letkol Kav Zubaedi disaksikan Kepala Dinas Pertanian, Pekebunan dan Kehutanan , Kepala Bappermades, Camat Bejen beserta Muspika dan pejabat terkait.
Bupati HM Bambang Sukarno dalam sambutannya mengatakan menyambut positif upaya Dinas Pertanian,Perkebunan dan kehutanan Kabupaten Temanggung mengembangkan jagung super hibrida varietas Bisi 18 di Duren Bejen. Hal tersebut dinilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi jagung sekaligus kesejahteraan petani. Dia mengharapkan agar budidaya penanaman jagung super hibrida Bisi 18 terus dikembangkan di masa mendatang.
Menurutnya petani era sekarang sudah waktunya mengubah paradigma pikiran lama. Kalau pada jaman dulu ungkapnya, petani hanya berpikir sederhana misalnya menanam jagung berbuah jagung. Namun untuk saat ini paradigma itu harus diubah tidak lagi menanam jagung berbuah jagung, melainkan menanam jagung harus berbuah uang. Filosofi itu artinya petani mesti berpikir produktif, dalam bercocok tanam selektif memilih jenis tanaman pertanian varietas unggul dan prospek pasarnya cerah seperti jagung super hibrida bisi 18 guna menghasilkan uang.Dengan demikian petani menikmati keuntungan sehingga hidupnya sejahtera.
“Dengan mengembangkan pola berpikir kreatif, inovatif dan produktif, petani tahu persis komoditas apa yang ditanam dan kapan harus menanam supaya pada saat panen mudah dijual dan harganya mahal. Kesalahan yang acap kali dilakukan petani pada umumnya kurang memperhatikan jenis tanamam dan waktu penanaman. Pada saat panen jumlahnya melimpah otomatis harganya murah sehingga merugi” tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Masrik Amin Zuhdi menjelaskan, pada akhir tahun 2015 lalu meluncurkan program demplot pengembangan penanaman jagung super hibrida bisi 18 di Desa Duren Kecamatan Bejen. Pengembangan jagung tersebut didukung sepenuhnya oleh KODIM 0706 Temanggung dalam kerangka mewujudkan ketahanan swasembada pangan nasional. Setelah ditanam selama 100 hari , pada awal Maret 2016 ini dilakukan pemanenan dengan potensi hasil mencapai 12 ton per hektar pipilan kering. Hal itu jauh lebih banyak bila dibandingkan jagung lokal yang rata-rata setiap hektarnya hanya menghasilkan 2,2 ton.
Keunggulan jagung super hibrida bisi 18 lanjutnya, kecepatan pertumbuhan yang sangat baik , tanaman kokoh, buahnya besar dan padat serta tahan roboh. Hal itu berbeda dengan jenis jagung yang lain yang kebanyakan tidak kokoh sehingga mudah roboh bila ada serangan angin, akibatnya kualitas maupun kuantitas menjadi tidak baik. Selain itu tahan penyakit karat daun dan hawar daun serta merupakan jagung hibrida silang tunggal (single cross), yang baik sekali bila ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut.
Disamping itu kadar rendemen tongkol yang cukup tinggi, mencapai sekitar 83%. Hal ini disebabkan karena biji jagung yang ramping nancap lebih dalam dan bentuk janggelnya yang sangat kecil. Keistimewaan ini sangat menguntungkan karena prosentase jumlah biji yang didapatkan per satuan luas semakin tinggi dan produksi semakin tinggi.
“Demplot percontohan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan minat petani sekaligus menyebarluaskan hasil percontohan budidaya jagung super hibrida biasi 18 yang memiliki keunggulan lebih dibanding jenis lain. Dengan menaman jenis jagung ini, petani berpeluang besar memperoleh hasil yang banyak guna meningkatkan kesejahteraannya” ujarnya.(Hms16/Edy Laks)