TEMANGGUNG, Puluhan hektar tanaman padi siap panen di wilayah Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung dalam bebarapa hari terakhir ini roboh diterjang angin kencang. Akibatnya tanaman padi yang menjelang siap panen rusak berserakan sehingga petani merugi jutaan rupiah.
“Serangan angin yang bertiup cukup kencang dalam beberapa hari belakangan ini berlangsung sangat cepat. Tanaman padi yang sebelumnya tegak berdiri tiba-tiba roboh tidak kuat menahan angin.Akibatnya tanaman menjadi rusak, tak pelak petani mengalami kerugian jutaan rupiah “tutur Sarno (50) th salah seorang petani di Desa Badran Kranggan.
Dia mengutarakan, tanaman padi yang diserang angin cukup luas mencapai puluhan hektar. Rata-rata usia tanaman berkisar antara 70 hingga 80 hari, buah biji padi sebenarnya sudah mulai menguning dan diperkirakan 20 hingga 30 hari lagi sudah bisa dipanen. Akan tetapi lanjutnya, dalam beberapa hari belakangan ini ada serangan angin yang bertiup cukup kencang mengakibatkan tanaman roboh rata dengan tanah. Dia mengungkapkan rata-rata tanaman padi yang ditanam varietas jenis unggul seperti IR 46, Cisanggarung maupun Pandanwangi yang batang pohonnya cukup kokoh. Jika tiupan angin tidak terlalu kencang ujarnya, sebenarnya tanaman padi cukup kuat menahan angin. Namun serangan angin belakangan ini sangat kencang sehingga tetap saja tidak kuat hingga roboh.
Dalno (55) th petani lain menuturkan mengaku pasrah atas musibah alam serangan angin kencang yang mengakibatkan tanaman padi miliknya rusak berat. Upaya untuk menekan angka kerugian, tanaman padi yang sudah roboh ditegakkan kembali dengan cara diikat tali. Dengan cara itu diharapkan tanaman padi tidak menjadi mati dan membusuk sehingga masih bisa diselamatkan untuk dipanen. Meski demikian untaian biji padi yang sudah mulai menguning tetap saja banyak yang rontok. Akibatnya secara otomatis pada saat panen nanti produksi padi menurun drastis.
“Satu-satunya cara yang ditempuh petani yakni dengan menegakkan kembali tanaman padi yang roboh lalu diikat tali. Hal ini dilakukan agar tanaman padi masih ada yang tersisa untuk bisa dipanen, namun tetap saja petani merugi karena buah padi yang bisa dipanen nanti tinggal sedikit paling hanya separonya saja jika tidak rusak diterpa angin“ tuturnya seraya menambahkan berharap tidak ada serangan angin susulan, agar tanaman padi yang sudah ditegakkan tidak roboh lagi.
Sementara itu dari Kantor Kesbangpol dan Linmas diperoleh keterangan, wilayah Kecamatan Kranggan termasuk daerah rawan serangan angin kencang. selain Kranggan beberapa Kecamatan lain tergolong rawan angin kencang yakni Kecamatan Temanggung, Tembarak, Pringsurat, Tlogomulyo, Bulu, Kedu, kaloran, Keldung, Bansari dan Bejen. (Hms/Edy Laks)