TEMANGGUNG, Warga masyarakat Desa Kemloko Kecamatan Kranggan saat ini sudah memiliki gedung Balai Desa baru yang representatif untuk digunakan sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kemasarakatan. Keberadaan balai desa yang diberi nama Sasono Sarwo Guno diresmikan penggunaannya oleh Asisten Pemerintahan Drs. Suyono, MM Sabtu malam Minggu kemarin (19/8) ditandai dengan pegelaran wayang kulit bersama dalang Ki Legowo mengusung cerita Wahyu Senopati dimeriahkan lawak Tumiji dan Suwiyah.
Asisten Pemerintahan Drs. Suyono, MM dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Temanggung menyampaikan apresiasai dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintahan Desa Kemloko yang telah berhasil membangun gedung Balai Desa yang luas dan indah. Diharapkan Balai Desa yang diberi nama Sasono Sarwo Guno dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berbagai kegiatan baik dilingkup Pemerintahan maupun kemasarakatan seperti rembug desa, olah raga, kesenian maupun resepsi serta kegiatan lainnya. Dengan demikian keberadaan Balai Desa memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat sehingga berbagai kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar.
“Dengan mengucap Bismilahirohmanirokhim saya resmikan gedung Balai Desa Kemloko Sasono Sarwo Guno semoga mendapat barokah dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kelancaran kegiatan pemerintahan dan kemasarakatan “ ujarnya.
Dikemukakan, pemerintah pusat saat ini memberikan perhatian besar untuk mendorong percepatan pembangunan di pedesaan dengan mengalokasikan bantuan keuangan hingga milyaran rupiah. Oleh karena bantuan keuangan yang diterima seperti desa Kemloko yang tahun 2017 ini mendapat Rp. 1,3 milyar digunakan dengan sebaik-baiknya transparan dan akuntabel sesuai aturan guna memajukan desa . Dengan demikian kegiatan pemerintahan dan pembangunan bisa berjalan optimal demi tercapainya keadilan dan kesejahteraan masarakat.
Terkait tahun 2018 mendatang merupakan tahun politik yakni bakal dilaksanakannya Pemilu kepala daerah baik untuk pemilihan Bupati Temanggung maupun Gubernur Jawa Tengah, Suyono berharap masyarakat tetap menjaga iklim sejuk dengan mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan. Jangan karena berbeda pilihan lanjutnya mengorbankan rasa kebersamaan yang sudah terjalin selama ini hingga timbul perpecahan bahkan permusuhan, namun hendaknya tetap guyub rukun bersama membangun desa.
Kepala Desa Kemloko Yamsudi menjelaskan, pembangunan gedung balai desa dilakukan secara bertahap sejak tahun 2008 saat Kepala Desa dijabat oleh seniornya Dahmin . Anggaran pembangunan bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Desa dan swadaya masyarakat yang menghabiskan biaya sekitar Rp.750 juta. Luasan fisik bangunan berukuran lebar 12 meter dan panjang 30 meter tinggi 8 meter sehingga cukup lebar untuk digunakan berbagai kegiatan pertemuan, kesenian dan olah raga utamanya bulu tangkis bahkan bisa untuk resepsi pernikahan.
“Keberhasilan membangun balai desa yang kita beri nama sasono sarwo guno berkat kerja keras Pemerintahan Desa dibantu lembaga-lembaga desa yang ada dan dukungan masyarakat. Sebelumnya balai desa cuma berukuran kecil sehingga kurang memadai untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan “ ujarnya.
Menurutnya peresmian balai desa sengaja dilaksanakan bersamaan dengan rangkaian kegiatan peringatan HUT ke 72 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain pentas wayang kulit, sebelumnya telah dilaksanakan upacara pengibaran bendera, pentas seni kuda lumping dan karnaval keliling 13 dusun yang ada. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia dan telah telah berhasil membangun balai desa yang cukup representatif. (Hms17/des)